Pemilu presiden dan wakil presiden baru aja usai, pengumuman pemenang sudah dietapkan oleh KPU. Walau ada usaha dari pihak yang kalah untuk menempuh jalur hukum guna menggugat keputusan KPU tapi tetap saja Indonesia sudah punya presiden yang baru untuk 2014 - 2019.
Pemilu di Indonesia sejatinya sudah lama sekali dilaksanakan di negeri yang tercinta ini, sebagai bukti negara demokrasi adalah kata yang tepat pada jaman awal kemerdekaan. Karena disaat itu negeri yang tercinta ini baru di jajah oleh negara Jepang yang pada era itu merupakan musuh utama demokrasi di dunia ( versi negara-negara sekutu) dan kebetulan negeri Belanda mau kembali menjajah negeri tercinta ini.
Penulis sempat mendengarkan seorang guru yang mengajarkan muridnya "kalau negara Indonesia inggin maju, sebaiknya kita undang negara Belanda untuk kembali menjajah negeri INI". kemudian sang guru bercerita tentang hal-hal positif yang dilakukan Belanda saat itu dan dibandingkan hal-hal negatif pemerintah Indonesia saat ini. Sebegitu burukkah wajah pemerintahan di negeri ini........
Perjalanan Indonesia untuk menjadi negara yang besar ibarat pasang surutnya air laut, kalau kita meng amini filosofi jawa bahwa hidup itu kaya roda berputar, kadang diatas, kadang dibawah tentunya hal itu akan kita sadari bahwa semuanya merupakan siklus yang memang harus kita lalui. tapi pertanyaannya sampai berapa lama siklus tersebut harus kita jalani, tanggal 17 agustus 2014 negara kita akan memperingati HUT kemerdekaan yang ke- pertanyaanya sudah merdeka kah anda....
Momentum yang luar biasa adalah tanggal 22 juli 2014 dimana KPU mengumumkan bahwa pemenang pilpres 2014 adalah pasangan no 2 Jokowi JK, sekali lagi terbukti bahwa parpol tidaklah mempunyai kekuatan yang mutlak atas suara rakyat. Pasangan yang di usung dari koalisi parpol besar akhirnya kalah melawan parpol yang nota ben berkoalisi kecil. Dalam hal ini sekali lagi rakyat menunjukkan superioritasnya, namun sayangnya hal ini tidak berlaku dalam lembaga negara yang terbentuk/tercipta/menjulma dari rakyat yaitu DPR bahkan presiden terpilihpun belum tentu bisa menempatkan kepentinggan rakyat diatas kepentingan diri sendiri atau golongannya. Hal ini disebabkan lemahnya sistem yang ada, dalam pemerintahan mendatang dibayang-bayangi akan adanya ganjalan dari dewan apabila susunan kabinet tidak mencerminkan perwakilan parpol. Jika kita mau menyadari inilah salah satu kelemahan sistem demokrasi yang kita anut/pakai saat ini, dengan kata lain siapapun pemimpimnya tidak akan bisa bekerja maksimal jika tidak menguasai mayoritas suara di parlemen. Berarti untuk kedepan merupakan PR bagi pak Jokowi dan Jk untuk bisa memajukan bangsa yang tercinta ini, tentunya hal itu akan bisa terlaksana jika ada dukungan penuh dari masyarakat dan parlemen/DPR.
Untuk mewujudkan Negera Indonesia sebagai negara yang maju dan makmur sebenarnya sangat mudah, tinggal melaksanakan dan mewujudkan visi dan misi ketika seorang presiden berkampanye dulu. Jika pak Jokowi dan JK bisa melaksanakan dan mewujudkan visi dan misinya saat berkampanye tentunya 5 tahun mendatang negeri ini akan dibawa menuju Indonesia Baru. Sejarah mencatat kebesaran Nusantara pernah di capai oleh kerajaan-kerajaan nusantara jaman dulu semisal Majapahit, hal itu bisa terlaksana karena pada waktu itu pemimpinnya (Gajah Mada) mampu mewujudkan visimisi yang lebih kita kenal dengan sumpah PALAPA. Keberhasilan tersebut juga tidak terlepas dari peran serta seluruh pemimpin dan masyarakatnya dalam melaksanakan serta mewujudkan visimisinya.
Modal yang diperlukan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang makmur sudah ada sejak dulu, saat ini yang di butuhkan hanya niat dan komitmen untuk mewujudkannya. Kita sering sekali mendengar seorang pejabat pemerintahan menghimbau kepada masyarakatnya untuk hidup hemat dan sederhana, namun perilakunya malah sebaliknya. Disaat masyarakat diharapkan mampu berhemat dalam hal pemakaian BBM maupun listrik, justru perilaku para pejabat berseberangan dengan hal itu. Hal inilah yang kadang-kadang membuat keadaan yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan
Beberapa Hal yang wajib dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju.
Pertanian dan Perkebunan
Pertanian adalah hal dasar yang harus dibenahi oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggingat sumber daya alam kita yang luar biasa. Indonesia di era penjajahan Belanda pernah menjadi negara penghasil bahan pertanian no satu di dunia ketika era Tanam Paksa di berlakukan di negeri ini buktinya Negara Belanda yang sudah hancur akibat perang dunia 1 mampu bangkit mengandalkan hasil pertanian Indonesia hanya dalam waktu beberapa tahun, sekarang yang menjadi ganjalan adalah kenapa saat ini kita tidak bisa parahnya negeri ini menjadi sasaran ekspor hasil-hasil pertanian negara-negara tetangga. Kita mungkin perlu meniru pemikiran dibalik pelaksanaan Tanam Paksa tersebut. Kenyataanya Tanam Paksa saat itu bukan sekedar mega proyek isap jempol namun didasarkan pemetaan lahan dan kebutuhan pangsa pasar saat itu, sehingga hanya dalam beberapa tahun hasilnya luar biasa. Semua ini haruslah disusun terencana dan matang, pada masa ORBA dulu pemerintah pernah mengagas dan bahkan melaksankan proyek-proyek besar dalam hal pertanian dan perkebunan. Untuk mengejar target swasembada padi, pemerintah membuka ribuan hektar lahan persawaan di luar Jawa namun sayang proyek-proyek tersebut gagal. Bukan cuma padi bahkan tebu-tebu pun juga banyak di kembangkan di sana, namun juga gagal. Kenapa kita tidak mencoba mencari tahu kenapa saat melaksanakan tanam paksa dulu belanda sangat berhasil, kenapa padi disentrakan di pulau jawa, kenapa pabrik-pabrik gula kebanyakan di dirikan di jawa dan luar jawa untuk lahan-lahan perkebunan, karena belanda telah mempelajari potensi alam yang ada di negeri ini dan memanfaatkanya.Tercatat sampai saat ini hasil-hasil pertanian dan perkebunan di negara ini belum mampu mendongkrak jumlah devisa negara. Tentunya di era kemajuan tekhnologi pertanian dewasa ini akan mampu menjawab hambatan-hambatan yang ada, oleh karena itu pemerintah harus memberikan porsi tersendiri untuk membangun dan mengembangkan potensi pertanian dan perkebunan yang ada karena sektor inilah yang mampu diperbaharui setiap waktu dan kita memiliki potensi yang sangat luar biasa, potensi lahan, musim, bahkan potensi penguna yang sangat besar yakni jumlah penduduk yang banyak.
Energi dan Bahan tambang
Untuk kedua hal diatas tentunya negeri tercinta ini memiliki kekayaan yang luar biasa, tinggal bagaimana kita menyiapkan tekhnologi untuk memanfaatkannya. Pemerintah sebenarnya tergolong lambat bahkan mengabaikan terhadap kekayaan alam ini, terbukti lahirnya peraturan-peraturan yang tidak memihak pada kepentingan masyarakat dan negara dalam bidang energi dan bahan Tambang. Ijin Perusahaan Freepot adalah salah satu contoh kebijakan yang tidak membawa kemaslahatan terhadap bangsa ini, andaikata perusahaan itu di nasionalisasikan tentunya akan membawa kemaslahatan yang luar biasa walupun mungkin akan membawa dampak kurang baiknya hubungan luar negeri. Seandainya kita dikucilkan atau bahkan di embargo negara lain itu bukan merupakan kiamat untuk negeri ini, Cuba, Iran yang hampir puluhan tahun di embargo negara-negra barat kenyataanya sampai saat ini masih tetap eksis berdiri. Semoga pemerintah yang baru ini mampu membuat peraturan-peraturan dalam hal tambang dan energi yang mampu mengedepankan kemaslahatan masyarakat Indonesia sesuai yang diamanatkan dalam UUD 1945
Demikian artikel ini ditulis semoga bermanfaat
Momentum yang luar biasa adalah tanggal 22 juli 2014 dimana KPU mengumumkan bahwa pemenang pilpres 2014 adalah pasangan no 2 Jokowi JK, sekali lagi terbukti bahwa parpol tidaklah mempunyai kekuatan yang mutlak atas suara rakyat. Pasangan yang di usung dari koalisi parpol besar akhirnya kalah melawan parpol yang nota ben berkoalisi kecil. Dalam hal ini sekali lagi rakyat menunjukkan superioritasnya, namun sayangnya hal ini tidak berlaku dalam lembaga negara yang terbentuk/tercipta/menjulma dari rakyat yaitu DPR bahkan presiden terpilihpun belum tentu bisa menempatkan kepentinggan rakyat diatas kepentingan diri sendiri atau golongannya. Hal ini disebabkan lemahnya sistem yang ada, dalam pemerintahan mendatang dibayang-bayangi akan adanya ganjalan dari dewan apabila susunan kabinet tidak mencerminkan perwakilan parpol. Jika kita mau menyadari inilah salah satu kelemahan sistem demokrasi yang kita anut/pakai saat ini, dengan kata lain siapapun pemimpimnya tidak akan bisa bekerja maksimal jika tidak menguasai mayoritas suara di parlemen. Berarti untuk kedepan merupakan PR bagi pak Jokowi dan Jk untuk bisa memajukan bangsa yang tercinta ini, tentunya hal itu akan bisa terlaksana jika ada dukungan penuh dari masyarakat dan parlemen/DPR.
Untuk mewujudkan Negera Indonesia sebagai negara yang maju dan makmur sebenarnya sangat mudah, tinggal melaksanakan dan mewujudkan visi dan misi ketika seorang presiden berkampanye dulu. Jika pak Jokowi dan JK bisa melaksanakan dan mewujudkan visi dan misinya saat berkampanye tentunya 5 tahun mendatang negeri ini akan dibawa menuju Indonesia Baru. Sejarah mencatat kebesaran Nusantara pernah di capai oleh kerajaan-kerajaan nusantara jaman dulu semisal Majapahit, hal itu bisa terlaksana karena pada waktu itu pemimpinnya (Gajah Mada) mampu mewujudkan visimisi yang lebih kita kenal dengan sumpah PALAPA. Keberhasilan tersebut juga tidak terlepas dari peran serta seluruh pemimpin dan masyarakatnya dalam melaksanakan serta mewujudkan visimisinya.
Modal yang diperlukan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang makmur sudah ada sejak dulu, saat ini yang di butuhkan hanya niat dan komitmen untuk mewujudkannya. Kita sering sekali mendengar seorang pejabat pemerintahan menghimbau kepada masyarakatnya untuk hidup hemat dan sederhana, namun perilakunya malah sebaliknya. Disaat masyarakat diharapkan mampu berhemat dalam hal pemakaian BBM maupun listrik, justru perilaku para pejabat berseberangan dengan hal itu. Hal inilah yang kadang-kadang membuat keadaan yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan
Beberapa Hal yang wajib dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju.
Pertanian dan Perkebunan
Pertanian adalah hal dasar yang harus dibenahi oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggingat sumber daya alam kita yang luar biasa. Indonesia di era penjajahan Belanda pernah menjadi negara penghasil bahan pertanian no satu di dunia ketika era Tanam Paksa di berlakukan di negeri ini buktinya Negara Belanda yang sudah hancur akibat perang dunia 1 mampu bangkit mengandalkan hasil pertanian Indonesia hanya dalam waktu beberapa tahun, sekarang yang menjadi ganjalan adalah kenapa saat ini kita tidak bisa parahnya negeri ini menjadi sasaran ekspor hasil-hasil pertanian negara-negara tetangga. Kita mungkin perlu meniru pemikiran dibalik pelaksanaan Tanam Paksa tersebut. Kenyataanya Tanam Paksa saat itu bukan sekedar mega proyek isap jempol namun didasarkan pemetaan lahan dan kebutuhan pangsa pasar saat itu, sehingga hanya dalam beberapa tahun hasilnya luar biasa. Semua ini haruslah disusun terencana dan matang, pada masa ORBA dulu pemerintah pernah mengagas dan bahkan melaksankan proyek-proyek besar dalam hal pertanian dan perkebunan. Untuk mengejar target swasembada padi, pemerintah membuka ribuan hektar lahan persawaan di luar Jawa namun sayang proyek-proyek tersebut gagal. Bukan cuma padi bahkan tebu-tebu pun juga banyak di kembangkan di sana, namun juga gagal. Kenapa kita tidak mencoba mencari tahu kenapa saat melaksanakan tanam paksa dulu belanda sangat berhasil, kenapa padi disentrakan di pulau jawa, kenapa pabrik-pabrik gula kebanyakan di dirikan di jawa dan luar jawa untuk lahan-lahan perkebunan, karena belanda telah mempelajari potensi alam yang ada di negeri ini dan memanfaatkanya.Tercatat sampai saat ini hasil-hasil pertanian dan perkebunan di negara ini belum mampu mendongkrak jumlah devisa negara. Tentunya di era kemajuan tekhnologi pertanian dewasa ini akan mampu menjawab hambatan-hambatan yang ada, oleh karena itu pemerintah harus memberikan porsi tersendiri untuk membangun dan mengembangkan potensi pertanian dan perkebunan yang ada karena sektor inilah yang mampu diperbaharui setiap waktu dan kita memiliki potensi yang sangat luar biasa, potensi lahan, musim, bahkan potensi penguna yang sangat besar yakni jumlah penduduk yang banyak.
Energi dan Bahan tambang
Untuk kedua hal diatas tentunya negeri tercinta ini memiliki kekayaan yang luar biasa, tinggal bagaimana kita menyiapkan tekhnologi untuk memanfaatkannya. Pemerintah sebenarnya tergolong lambat bahkan mengabaikan terhadap kekayaan alam ini, terbukti lahirnya peraturan-peraturan yang tidak memihak pada kepentingan masyarakat dan negara dalam bidang energi dan bahan Tambang. Ijin Perusahaan Freepot adalah salah satu contoh kebijakan yang tidak membawa kemaslahatan terhadap bangsa ini, andaikata perusahaan itu di nasionalisasikan tentunya akan membawa kemaslahatan yang luar biasa walupun mungkin akan membawa dampak kurang baiknya hubungan luar negeri. Seandainya kita dikucilkan atau bahkan di embargo negara lain itu bukan merupakan kiamat untuk negeri ini, Cuba, Iran yang hampir puluhan tahun di embargo negara-negra barat kenyataanya sampai saat ini masih tetap eksis berdiri. Semoga pemerintah yang baru ini mampu membuat peraturan-peraturan dalam hal tambang dan energi yang mampu mengedepankan kemaslahatan masyarakat Indonesia sesuai yang diamanatkan dalam UUD 1945
Demikian artikel ini ditulis semoga bermanfaat